Senin, 08 September 2008

= Akhir lomba 2nd IOAA Olimpiade Astronomi dan Astrofisika

http://www.iptek.net.id/ind/?mnu=1&ch=berita&id=668

Akhir lomba 2nd IOAA Olimpiade Astronomi dan Astrofisika.

Selasa, 02-09-2008

Dari ajang lomba 2nd IOAA : International Olimpyad on Astronomy and Astrophysic yang diselenggarakan di Bandung hingga berakhir 28 Agustus yl, tuan rumah Indonesia harus merelakan gelar pemenang Juara Umum bagi Tim India yang berhasil meraih 2 (dua) medali emas, 2 (dua) perak, dan 1 (satu) perunggu dengan nilai angka kumulatif 4069.Tim tuan rumah Indonesia A walau berhasil mengumpulkan medali yang berjumlah sama : 2(dua) emas, 2 (dua) perak, dan 1 (satu) perunggu +plus+ satu penghargaan “Honorable Mention” harus puas pada posisi peringkat ke 2 Juara Umum dan diikuti oleh Iran pada peringkat ke 3. Nilai yang diperoleh siswa Indonesia lebih rendah dari nilai kumulatif siswa India maka gelar Juara Umum lomba IOAA 2008 : “the best team trophy” yang diraih India, yang berarti merebutnya dari Thailand yang bertindak selaku tuan rumah lomba pertama IOAA 2006 yl di Chiang Mai. Secara keseluruhan pada kontes IOAA tahun 2008 diperebutkan sejumlah ; 10 medali emas, 11 medali perak dan 18 perunggu diantara 24 negara partisipan lomba Internasional yang datang dari kawasan Asia-Pasifik, Eropa, serta Amerika Latin.

Keseluruhan siswa-siswa Indonesia {Tim A & B} sesungguhnya meraih prestasi mengagumkan karena secara keseluruhan mengumpulkan jumlah medali terbanyak yakni; 4 (empat) emas, 3 (tiga) perak, 2 (dua) perunggu dan 1 (satu) penghargaan “honorable mention”. Namun berhubung yang dihitung resmi sesuai ketentuan kompetisi adalah hanya yang diperoleh Tim A, sementara Tim B yang berstatus partisipan kehormatan : guest team perolehan medali tidak diperhitungkan dalam lomba resmi, walau pun ternyata tim ini bahkan mampu membuat juri kontes memberikan penghargaan tersendiri yakni “Outstanding Achievement”. Siswa India Nitin Jain asal Delhi memperoleh medali emas dengan perolehan nilai tertinggi dari 89 siswa partisipan lomba. Dua medali emas bagi Indonesia diraih oleh anggota tim A : Lorenz da Silva siswa SMA Semesta, Semarang dan Ady Suwardi siswa dari SMA Sutomo 1 Medan. Lorenz da Silva mendapatkan pula gelar “Creative Solution” sama halnya dengan raihan gelar serupa oleh Sayed Sadra Sadraddini siswa asal Iran. Pembina Tim Indonesia A : Dr. Suryadi Siregar disamping mengakui keunggulan Tim India terutama dalam langkah melakukan seleksi siswa-siswa terbaik guna dipersiapkan dalam lomba kompetitif yang mengasah ketajaman berpikir otak ini, juga menyatakan prestasi siswa Indonesia menunjukkan peningkatan dari pencapaian pada lomba IOAA tahun 2006 yl yang hanya berhasil meraih hanya 1 medali emas. Ajang uji teoritis lomba dan penjurian serta proses observasi lomba dan analisa obyek astronomis seluruhnya diselenggarakan oleh pihak ITB : Institut Teknologi Bandung, yakni kontes pertemuan dan penjurian berlangsung di gedung Sasana Budaya Ganesha di Bandung sementara proses observasi obyek astronomis dilaksanakan di fasilitas peneropongan bintang Bosscha di Lembang yang dikelola Jurusan Program Studi Astronomi

ITB. Sumber: Up dates situs as-itb dan Metro-TVnews. / Rizal AK.

Tidak ada komentar: